Lampung Utara, beritakite.com – Proses syuting film “Nasib Tunggu Tubang ” yang bergenre tradisi masyarakat Semende dilaksanakan di Desa Sekipi Kecamatan Abung Tinggi Kabupaten Lampung Utara. Adapun tim kreatif dan awak produksi film tradisional ini merupakan warga Desa Sekipi dibantu Crew yang berasal dari Tanggamus dan Pagaralam Sumatera Selatan.
Dalam proses produksinya, Karang Taruna Desa Sekipi menggandeng Manajemen Layar Oblong dengan sutradara Agus Setiawan yang sudah menghasilkan Film Semende “Bujang Jalihin”.
Film Nasib Tunggu Tubang ini akan diproduksi dengan durasi film 120 menit, dan akan disebarluaskan melalui Channel Youtube Layar Oblong (Komunitas Film Independen asal Pekon Gunung Mega Kecamatan Pulau Panggung Kabupaten Tanggamus).
Berikut adalah sinopsis dari film ini :
Di suatu daerah ada suatu suku Semende yang akan kental dengan aturan-aturan adat yang dimana di sana ada seorang anak gadis tertua akan di jadikan seorang anak tunggu tubang ( suatu jabatan dalam struktur adat Semende yang biasanya dijabat oleh anak perempuan tertua dengan tugas menjaga dan mengurus harta pusaka jurai’’. Telah menjadi kesepakatan adat bahwa yang menjabat atau menjadi tunggu tubang adalah anak perempuan tertua walapun dia banyak mempunyai kakak laki-laki tertua bahkan kendatipun merupakan anak terkecil satu-satunya anak perempuan ).
Arini adalah salah satu seorang anak perempuan yang menjabat sebagai anak tunggu tubang, yang sangat patuh dan tunduk kepada kedua orangtuanya..
Hingga suatu hari Arini bertemu dengan Zahdan yang baru dia kenal yang sedang berkunjung ke daerah tersebut. Namun diawal pertemuan tersebut Zahdan dan Arini menaruh rasa cinta, tidak lama setelah pertemuan itu mereka sering jerjumpa dan merekapun menjalin hubungan.
Dan suatu hari Zahdan memutuskan untuk melamar Arini. Namun ayah Arini memintak perbie atau (sebuah bawaan untuk menikahi anaknya tersebut ) yaitu seekor kerbau namun apalah daya Zahdan yang tak punya apa-apa tidaklah mampu untuk membelikan seekor kerbau untuk mengambil Arini anak tunggu tubang. Cinta mereka pun kandas karna Zahdan tak mampu membelikan sebuah perbie tersebut. Arini yang tak bisa berbuat apa-apa hanya tunduk diam dan patuh terhadap keputusan keluarganya tersebut.
Zahdan meminta izin kepada Arini utuk pergi ke suatu kota dan berharap Arini bersedia untuk menunggunya kepulangannya.
Singkat cerita, Arini di lamar oleh Malik anak sodagar kaya yang bisa memenuhi sarat perbie tersebut, dan akhirnya mereka menikah. Sekian lama mereka menikah, pada suatu hari Malik dengan sikapnya yang keras dan tidak mau di atur, tidak mau lagi tinggal di rumah tunggu tubang tersebut. Dia memutuskan untuk mengajak Arini pergi dari rumah tersebut, tapi kendati Arini yang patuh terhadap orang tua dan adat tidak bisa meninggalkan rumah. Akhirnya mereka bercerai. Mendengar kabar tersebut ibu Arini meninggal dunia, dan ayah Arini mulai sakit-sakitan.
Dan pada suatu hari Zahdan pulang untuk menemui Arini untuk menikahinya. Zahdan masuk kedalam rumah Arini dan melihat ayah Arini yang sakit terbaring lemah. Zahdan meminta izin restu untuk menikahi Arini. Tanpa dia tau kalau Arini sekrang sudah janda dan tidak memiliki ibu lagi. Akhirnya bapak Arini menjelaskan tentang Arini yang sudah janda dan tidak memiliki ibu lagi. Zahdan kaget dengan semua yang di bicarakan ayah Arini. Tapi dengan ketulusan hati, iapun masih bersedia untuk menikahi Arini.

Film ini disponsori oleh :
CV Sehati dan Bapak Anton Sudarmono SE
Penulis Sinopsis : Agus Setiawan
Editor : Yanuar Anoseputra
mantap lanjutkan dengan jalur sejarah yg akurat kalu pacak cerite yg sebenare tentang adat istiadat semende.. bravo untuk film jeme kite