Batu dan Bisu
: Enkaryon Ang
aku telah berjanji pada diriku sendiri
sementara kau melambai tersenyum aduhai
kuingat lagi pasal puisi, yang pernah kutempuh
dengan kaki penempur ribuan serdadu diksi
memberondong pikiran, ada yang jebol halaman
koran, ada yang meluangkan diri semayam di buku
lainnya meraih cahaya di panggung laga.
serupa bintang kesurupan di racau doa bunda
dari jauh kamu mengangguk, membuat aku kemaruk
serupa beruk gatal menggaruk pantat sambil mencari induk
kudongak pandang tinggi menara mimpiku
di sana rambutmu berkibar penaka penerjun ahli
kutak takut lagi mati hati, segera kumelompat
dan jatuh di depan wajah orang jahat
yang melamun, “bagaimana jika penjara kusebut surga
setidak membahagiakan secara kata-kata, secara bahasa,
seperti puisimu sebenarnya batu dan bisu”
2017
Muhammad Asqalani eNeSTe, Memelihara kucing kuning-putih bernama Skaha. Berumah di Community Pena Terbang, Pekanbaru (Riau).
Komentar